Kubah Masjid Terbang di Maluku

Fast response info Kontraktor Kubah Masjid: +6281333735000 (Fauzan Al Fatih)

Kubah Masjid Terbang di Maluku

 

Kubah Masjid Terbang di Maluku

Sempat beredar berita yang menghebohkan masyarakat Indonesia. Berita Kubah Masjid Terbang yang dimaksud yaitu mengenai sebuah kubah salah satu masjid di Kailolo, Ambon, Maluku Tengah. Konon kubah berbobot ribuan kg tersebut terbang. Berita tersebut santer terdengar dan menggemparkan pada tahun 2003 lalu.

Bila Anda pernah menyaksikan rekaman video amatir kubah masjid yang terang di langit Maluku, sekiranya memang membuat terheran. Karena mengingat berat kubah yang mencapai ribuan kilogram. Tentu tidak bisa dipercaya bila kubah berbobot ribuan kg bisa terbang mengambang di udara tanpa bantuan alat seperti halnya kapas.

Sebenarnya, peristiwa kubah masjid terbang adalah peristiwa lawas yang terjadi sekitar tahun 1993. Menurut rekaman video amatir yang secara luas disiarkan di salah satu stasiun televisi tanah air diketahui bahwa kubah tersebut adalah kubah Masjid Nadhatul Saha. Pada waktu itu masjid tengah direnovasi dan tidak ada yang menyangka bila akan terjadi keajaiban saat akan menaikkan kubah masjid.

Tidak ada penjelasan terkait apa yang sebenarnya terjadi pada waktu itu. Namun, peristiwa ini sudah menjadi fenomena yang mempertontonkan pemandangan yang sulit dipercaya. Kubah masjid terbang di udara yang diiringi dengan lantunan kalimat tauhid Laa ilaaha illallah oleh masyarakat sekitar Masjid Nadhatul Saha berdiri.

 

Kontroversi Fenomena Kubah Masjid Terbang

Tentu saja fenomena ini mengundang kontraversi perdebatan. Ada kelompok yang berujar fenomena tersebut adalah bukti dan tanda kekuasaan Allah SWT. Akan tetapi sebagian yang lain ada pula yang menyebutkan itu adalah ulah jin Islam. Sementara yang lainnya meyakini fenomena tersebut adalah sekedar reyakasa untuk mencari sensasi. Memang bila video yang beredar luas diamati secara seksama terlihat ada kawat putih yang cukup tersamarkan oleh awan. Alhasil kawat putih tidak begitu ketara jelas dari jangkauan mata.

Untuk kalangan yang menyakini kubah masjid terbang adalah fenomena rabbani, mereka yakin bahwa Allah SWT memang ingin menunjukkan bukti kekuasaan-Nya. Di jaman modern seperti sekarang tentu hal tersebut bisa saja terjadi. Mereka berujar bukankah ayaturrahman juga terlihat di negara Afghanistan saat umat muslim di sana berjihat melawan komunis Soviet. Bukti lainnya masjid-masjid di Banda Aceh yang tetap berdiri dengan kokohnya meski semua bangunan sudah luluh lantah dan hancur lantaran disapu gelombang tsunami dahsyat. Hal ini pun serupa seperti yang didapati di Kobe, Jepang saat ada gempa hebat menerjang ataupun pengeboman tahun 1995. Masjid Kobe tetap berdiri megah hingga sekarang. Sama sekali tidak ada yang salah bila memang Allah SWT ingin menunjukkan kekuasaan dan kebesaran-Nya kepada umat yang hidup di dunia. Karena hal tersebut mungkin saja terjadi.

Sementara sebagian yang lain amat yakin bila kubah masjid terbang di Ambon adalah ulah jin. Dalam hal ini tentu bukan masalah berarti bila jin itu muslim ataupun bukan. Karena meski beragama Islam sama sekali tidak ada jaminan jin tersebut akan berbuat shahih. Karenanya bisa jadi pula bila jin menunjukkan hal gaib kepada masyarakat awam. Sehingga pada akhirnya muncul kepercayaan bagi jamaah masjid untuk memberi sesajen, sesembahan, atau lainnya yang mana sebenarnya malah membuat umat Islam terjerumus ke dalam kesyirikan. Untuk itu, sebaiknya senantiasa waspada supaya tidak memuji ataupun kagum kepada makhluk lain yang lebih rendah derajatnya dibanding manusia yang dibekali akal oleh Allah SWT.

Akan tetapi, tidak sedikit pula yang meyakini bahwa kubah masjid terbang di Ambon adalah rekayasa belaka. Fenomena terbangnya kubah masjid dibuat sengaja untuk iseng atau membohongi umat Islam. Seperti pemaparan sebagian kalangan, video amatir adalah rekayasa dengan cara menghilangkan gambar kawat yang menjadi tumpuan menggantungkan kubah. Dulu pun sempat terjadi kasus pembohongan dimana diberitakan bahwa Neil Armstrong yang menjadi orang pertama menginjakkan kaki di bulan mendengar suara azan. Kabarnya Neil kemudian sadar dan memeluk agama Islam. Hingga maraklah pendakwah yang mengatakan terdengar azan di bulan dan hidayah Allah SWT sudah turun kepada astronot berkebangsaan Amerika yang menjadi mualaf karena mendengar azan di bulan. Selanjutnya bereda berita baru bahwa berita awal adalah bohong. Dipaparkan bahwa Neil menampik mendengar suara azan di bulan dan Neil pun tetap menganut agama lamanya.

Terkait fenomena kubang masjid terbang di Ambon bisa jadi tidak beda dengan kasus pembohongan serupa. Sehingga ada baiknya bila tidak tergesa-gesa mengganggap suatu fenomena sebagai mukjizat ataupun bukti kebesaran Allah SWT. Meskipun sebagai umat Islam sama sekali tidak mengingkati adanya mukjizat dan juga Allah SWT yang Maha Kuasa. Lebih cermat dan lebih cerdas dalam menganalisis tiap kejadian yang ada. Tentunya masih banyak bukti kebesaran Allah SWT yang amat patut untuk disadari. Sehingga sudah seharusnya sebagai hamba bisa semakin taat.

Baca juga: Harga Kubah Masjid

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *